Pemuda dan hari tentangmu yang suram
Sekali lagi mari teriakkan
Aku terpenjara!
Oleh sistem pemerintahan yang menuntut dipatuti
Dengan kepentingan yang mengiringi
Dan tubuh demokrasi yang dinamai
Aku berkaca dibalik jeruji bumi pertiwi
Mencari celah untuk mendekat pada “kemerdekaan”
Memaknai “kedaulatan” sejatinya
Tapi, ini terlalu suram
Sebenarnya tidak ada yang salah dalam konstitusi
Bukan pula tak nasionalis
Hanya saja langkahan aspirasi ini
Hanya berhenti di kata “evaluasi”
Oh~Aku dipertahankan pada ketidakadilan perlakuan
Dengan kata manis “hak asasi”
Demonstrasi yang digaungkan
Advokasi yang diharapkan
Revolusi yang diwacanakan
Hanya berlintas pada basa-basi
Aku termakan!
Oleh sistem politik yang patriaki
Oleh segonggongan para birokrasi
Yang menaruh nama pada regulasi
Sedang seluruh aspek penyelenggaraan kehidupan
Terus merosot mendekati kenistaan
Menumbasi jelata-jelata kecil
Mematikan sektor kehidupan mereka
Aku penjilat!
Ketika aku hanya diam dan mengikuti produk hukum tak karuan
Ketika aku hanya menikmati intelektual tanpa pengaplikasian
Ketika aku bergelar tanpa perubahan
Aku mati !
Jikalau sandangmu tak mensejarahkan “arti”
Ketika jubahmu hanya untuk “model” globalisasi
Ketika rukhanimu tak tertegun untuk “aksi”
Negeriku sudah sakit sekarat
Melihat para birokrasi terus menjilat
Melihat sektor pangan yang dihisap perantara
Melihat sumber daya alam yang semakin di alihfungsikan
Negeriku sudah sakit komplikasi
Melihat pemudanya yang inkonsistensi
Kocar-kacir oleh idealismenya
Menjadikannya liberalisme
Aku tidak merdeka
Jika aku hanya menjadi kambing hitam negeri ini
Jika aku hanya menumpang tidur di bumi pertiwi ini
“Jika aku hanya untukku sendiri”
Salam generasi muda, indonesia membutuhkan perjuanganmu!